Kejutan dan Fakta Film The Raid 2 Berandal
Demam film The Raid 2 Berandal,menggila dimana-mana.
Film ini di putar serentak di Amerika,Eropa dan Asia pada tanggal 28 Maret 2014 lalu.
Dan berikut adalah beberapa fakta mengejutkan yang mewarnai kesuksesan film sequel The Raid.
1. Cerita The Raid 2 Berandal sebenarnya sudah diciptakan sebelumnya,termasuk koreografinya. Berandal merupakan semacam Plan B dari film pendahulunya,The Raid
2.Yayan Ruhiyan,pesilat asal Tasikmalaya,Jawa Barat,yang pada film The Raid sukses memerankan tokoh Mad Dog,hadir kembali pada film Berandal. Bedanya disini dia berperan sebagai Prakoso,seorang pembunuh/petarung kepercayaan dinasti Bangun. Bersenjatakan parang dan berpenampilan urakan,seperti gembel jalanan,namun perannya disini tak sebangis Mad Dog,bahkan dikategorikan peran protagonis.
3. Film The Raid Berandal disebut-sebut sebagai salah satu film laga terbaik yang pernah ada dan untuk film sebagus ini,budget yang dikeluarkan jauh dibawah budget untuk sebuah film di Hollywood. Untuk Film Blockbusters, Hollywood merogoh kocek palin tidak sebanyak $ 4,5 Million ,sedangkan the raid hanya butuh $100 +million ,artinya hanya 4.5 % dari budget film hollywood,amazing right..?
4.Seperti diketahui film ini ,juga telah mengikuti Sundance Film Festival dan disebut-sebut sebagai One Of the great action films of recent memory.
5. Reaksi penonton Indonesia terbanyak menyebutkan bahwa mereka hampir tidak percaya kalau nih film Indonesia saat menonton pertama kalinya.
6. Rating untuk film ini disitus IMDb telah mencapai 8.8 ,angka yang sangat fantastis untuk sebuah film Indonseia dikancah dunia.
7. Kehadiran karakter "The Hammer Girl" yang diperankan oleh Julie Estelle dan "Baseball bat boy",yang diperankan oleh Very Trie Yulisman,ternyata mampu mencuri perhatian,karakter mereka sebagai pembunuh yang bersenjatakan palu dan tongkat baseball sangat unik.
8. Seorang penulis bernama Thelneffable dalam review nya di situs IMDb bahkan menyebutkan,film The Raid 2 Berandal sebagai ,"The Best Action Movie Ever Made"
Meski begitu banyak pujian mengalir untuk film ini tapi tentu saja film ini tak luput dari kritikan. Disebutkan bahwa Film ini terlalu mengeksploitasi kengerian,dengan adegan-adegan sadisme didalamnya. Sehingga pemerintah Malaysia melarang film ini beredar disana.