Lokasi Syuting Film Mile 22 Dan Ekspektasi Berlebihan Berujung Kekecewaan

Maaf  kalau saya harus to the point dalam mereview film Mile 22 yang memajang Iko Uwais sebagai salah satu pemeran utama film action hollywood tersebut.
Film Mile 22 lebih dulu tayang di Amerika pada 17 Agustus 2018 lalu. Gala premiernya digelar 10 Agustus 2018 cukup menghebohkan netizen indonesia karena penampilan Iko yang cukup mencuri perhatian di red carpet,terlebih lagi pujian untuknya dari lawan mainnya Mark Wahlberg setinggi langit membuat kita ikutan Ge er.

Tapi tak dinyana filmnya memang masuk kategori B aja cenderung mengecewakan. Cerita film Mile 22  yang konon ingin dibuat seperti cerita film berseri Bourne tentu diberi ending mengantung.
James Silva (Mark Wahlberg) merupakan pimpinan pasukan elit Amerika,selain hobi matiin orang dengan santai,dia juga tukang ngedumel. 

Sifat congkak dan sinisnya konon berasal dari lahir,karena dia hyperaktif sedari kecil. Hal ini diceritakan melalui beberapa tayang flash back masa kecil yang gak penting alias too much.
Dalam sebuah misi menumpas penjahat disebuah rumah mereka berhasil meski ada insiden perlawanan,bahkan seorang remaja yang hendak kabur melarikan diri pun berhasil ditembak oleh Silva.

Beberapa bulan kemudian di sebuah ibu kota negara imajinasi yang diberi nama Indocarr (ya ampuun maksa banget),tim elit James Silva masih mencari-cari lokasi tempat disembunyikannya Cesium,sebuah senjata pemusnah masal yang bahayanya dideskripsikan gabungan antara bom Hiroshima dan Nagasaki.

Seorang informan bernama Li Noor (Iko Uwais) yang merupakan mata-mata yang diburu polisi korup setempat,karena dianggap pengkhianat,mengaku mengetahui lokasi tempat cesium itu berada. Dia akan memberitahu mereka asal dia dibantu kabur dari Indocarr.
Jadi misi mereka adalah mengantarkan Li Noor ke Bandara sejauh 22 mil agar dia bisa selamat ke pesawat untuk kabur keluar negeri. 

Lokasi Syuting Sebenarnya Film Mile 22 

Nama ibukota negeri imajinasi Indocarr jelas sangat menganggu kita,karena faktanya sepanjang film Mile 22,polisi dan orang-orang Indocarr bicara pakai bahasa Indonesia.
Dulu saya pikir mereka benar-benar syuting di Indonesia,tapi setelah melihat setting indocarr dimana tak ada mobil plat B Jakarta dan orang-orang yang memburu Iko tampangnya bukan orang Indonesia saya baru sadar. Dan yak benar syutingnya di Bogota, Kolombia.

Entah karena tidak dapat izin atau apa tapi yang jelas agak "menganggu" ketika memutuskan syuting di Colombia,menamakan ibu kota negaranya Indocarr tapi ngomong pakai bahasa Indonesia.
Belum lagi penampilan Iko Uwais sebagai talent film laga berkelas dan dijuluki the next Jackie Chan,adegan laganya tidak begitu diekploitasi kamera dengan benar.


Rating Film Mile 22


"Film Mile 22" karya Peter Berg ini memang mendapat banyak tanggapan positif dari kritikus film,namun IMDb dan Rotten Tomatoes justru memberi skor rendah. IMDb memberi skor 6 dari 10,sedangkan Rotten Tomatoes hanya memberi skor 20 persen. 

Banyak memang yang berpendapat adegan laga diambil dengan perpindahan kamera yang terlalu cepat,sehingga penonton justru tidak bisa menikmati adegan tersebut,terutama untuk porsinya Iko Uwais yang harusnya jadi master piece dalam film laga Mile 22.

Ekspektasi berlebihan,memang banyak yang berujung kekecewaan. Namun tetap saja film Mile 22 yang lumayan mengecewakan ini,adalah batu loncatan yang baik untuk Iko Uwais dan masa depan dunia perfilman Indonesia

Terimakasih sudah membaca.  

Subscribe to receive free email updates: