Review Film Horor Indonesia Terbaru Perempuan Tanah Jahanam Yang Diharapkan Sukses Di panggung Internasional

"Perempuan Tanah Jahanam" mulai tayang serentak di bioskop Indonesia pada 17 Oktober 2019. Film karya sutradara Joko Anwar ini mengambil lokasi syuting di beberapa tempat di wilayah Jawa Timur. Hunting lokasi dilakukan untuk mewujudkan gambaran desa terpencil yang di kelilingi empat hutan.

 Untuk mendapatkan lokasi sesuai skenario,mereka harus syuting berpindah-pindah tempat dalam waktu singkat. Di wilayah Banyuwangi,Jawa Timur lah mereka mendapatkan lokasi yang dimaksud,termasuk lokasi syuting di Gunung Ijen.

Produksi Film Perempuan Tanah Jahanam ditangani oleh empat perusahaan film,dari dalam dan luar negeri. Yang bergabung dalam produksi film ini diantaranya Rapi  Films,BASE Entertaiment dan Logika Fantasy, CJ Entertaiment dari Korea Selatan dan Ivanhoe Pictures dari Los Angeles.

Film horor Perempuan Tanah Jahanam (PTJ) memang ditargetkan untuk pasar internasional. Nggak heran ada beberapa bioskop di Indonesia yang memutar  film ini dengan subtitle Bahasa Inggris. 

Mengingat skenario film ini sudah ada sejak  tahun 2009 dan digarap dengan standar internasional,sepertinya tidak berlebihan jika film PTJ diharapkan sukses besar juga di pasar internasional. 

Jika kalian sudah melihat film ini,maka kalian pasti tahu masa depan cerah film ini di kancah dunia memang bukan bualan belaka.  Aura bakalan laku di beberapa belahan dunia sudah tercium harum di ujung hidung.

Sinopsis Film Perempuan Tanah Jahanam

Maya (Tara Basro) dan  Dini (Marissa Anita) merupakan dua sahabat yang awalnya bekerja sebagai penjaga tiket di pintu tol. Pada suatu malam,Maya mendapatkan serangan teror dari seorang pria yang beberapa hari belakangan memang telah mengamatinya. 

Malam itu saat Maya sedang mengobrol dengan Dini via telepon,pria itu berusaha membunuhnya. Pria misterius itu menanyakan nama asli dan asal usul Maya,lalu kembali ke mobil tuanya dan membawa pedang untuk menghabisi Maya. Beruntung pria itu tewas ditembak polisi yang dihubungi  Dini,sebelum berhasil menebas leher Maya.

Setelah kejadian itu,Dini dan Maya berusaha membangun bisnisnya sendiri dengan berjualan baju di pasar. Hasilnya tak terlalu menggembirakan,dagangan mereka sepi pembeli dan modal mereka nyaris habis. 

Maya ingat kata-kata pria yang hendak membunuhnya,lalu ia menyelidiki keluarganya. Ia berpendapat bahwa ia adalah pewaris sebuah rumah besar milik orang tuanya yang kaya raya. Maka berangkatlah Dini dan Maya mencari tahu kebenaran warisan tersebut.

Sesampainya mereka di Desa terpencil tersebut,mereka justru menemukan rahasia kelam mengenai  asal usul Maya dan keluarganya. Rahasia itulah yang mengancam keselamatan mereka berdua lewat berbagai aksi-aksi keji tak berperikemanusiaan.

Review Perempuan Tanah Jahanam

Seperti dikatakan sebelumnya,film ini memang diproduksi untuk pasar internasional,makanya film ini punya standar internasional. Beberapa scene yang mungkin agak mengganggu karena terlalu  keji atau vulgar,mungkin dimaksudkan agar penonton dari negara lain juga bisa menangkap aura horor dari film ini.

Dan menurut saya film "Perempuan Tanah Jahanam" ini berhasil meneror penontonnya dengan sangat kejam. Mulai dari skenario,lokasi syuting dan akting para pemainnya semuanya nyaris sempurna. Selain Tara Basro dan Marisa Anita,film ini juga dibintangi oleh Aryo Bayu dan Christine Hakim.

Makanya tidak heran kalau hasilnya keren dan horor habis. Satu-satunya yang agak menahan laju perolehan penonton film PTJ mungkin karena harus berhadapan langsung dengan film Disney Maleficent Mistress Of Evil. Rating Pojok Seru untuk PTJ adalah 8,5/10.





Subscribe to receive free email updates: