Kontroversi Soal Lagu Viral Sayur Kol

Sosial media kembali dihebohkan dengan viral lagu berjudul "Sayur Kol". Lagu berbahasa batak yang dinyanyikan anak kecil tanpa iringan musik,namun karena liriknya yang nyleneh dan iramanya yang enak didengar berhasil mencuri perhatian.

Lagu ini juga cepat viral di instagram maupun twitter karena banyak yang mengcovernya. Sejumlah influencer baik dari instagram maupun twitter yang turut mengcover lagu ini membuat laju viralnya tak terbendung. Selain dalam bentuk cover,banyak juga plesetan lirik lagu dan juga cuitan-cuitan lucu yang beredar.

Lagu Sayur Kol,aslinya milik sebuah band asal tanah Sumatera bernama Punxgoaran. Lagu ini bahkan sudah punya official video klip di Youtube tertanda tahun 2017. Namun gara-gara dinyanyikan anak kecil itulah lagunya jadi viral. Mereka bahkan mencari identitas si anak kecil untuk diberi hadiah.

Namun tak semua menyambut senang dan menganggap lucu lagu Sayur Kol ini. Sejumlah pecinta binatang lumayan meradang mendengar lirik lagu yang didendangkan seorang anak kecil berisi lirik memakan daging anjing. Simak saja barisan cuplikan lirik lagu sayur kol berikut ini

Diajaknya aku ke rumah Dia,makan daging anjing dengan sayur kol. Sayur kool..sayur kool. Makan daging anjing dengan sayur kol.
Sudah lama sekali para aktivis dan pecinta binatang menentang anjing sebagai binatang untuk dikonsumsi. Anjing adalah binatang peliharaan dan sahabat manusia,bukan untuk dimakan.
Berbagai sindikat pelaku penjualan dan bisnis rumah makan yang menyajikan anjing sebagai salah satu menu hidangannya,beberapa kali dikuak dan benar-benar menyakiti hati para pecinta binatang.

Sebuah akun yang bergerak dalam penyelamatan hewan-hewan terlantar dan tersiksa bernama Garda Satwa Indonesia bahkan mengajukan komentar pedas langsung ke akun Instagram Punxgoaran. Dia mereply salah satu postingan Punxgoaran dengan kalimat ;
"Saya Orang Batak,dan saya malu mendengar lagu ini"

Selanjutnya,Garda Satwa Indonesia melalui akun instagramnya memposting salah satu hasil investigasi mereka mengenai bagaimana seekor anjing diperlakukan sedemikian keji,sebelum akhirnya dimasak untuk dijadikan sebuah hidangan. Anjing-anjing itu tidak disembelih,namun dicekik,dilempar dan sejumlah tindakan mengerikan lainnya.

Lagu "Sayur Kol" mungkin berangkat dari sebuah tradisi,namun jika sebuah tradisi memakan seekor binatang yang bahkan bukan binatang yang wajar dikonsumsi bagaimana kita bisa mentolelirnya terus-terusan. Apalagi jika anjing tersebut diperlakukan sedemikian keji untuk membunuhnya sebelum dimakan,bagaimana jika kita mencoba mengakhirinya?

Yang membuat sedikit khawatir dan deg-degan adalah karena lagu "Makan daging anjing dengan sayur kol" ini viral,justru karena dinyanyikan anak kecil. Mungkin sepintas iramanya yang riang gembira membuat kita terlena,tapi alangkah pedihnya membayangkan lagu ini dikonsumsi secara viral tanpa batas usia.


Subscribe to receive free email updates: