Review Film Aksi Iko Uwais "Triple Threat" Jagoan Asia Versus Teroris Barat

Film Triple Threat yang ikut dibintangi Iko Uwais ini sudah beberapa hari tayang di bioskop Indonesia. Responnya masih biasa aja,setidaknya jika kita lihat dari jumlah jam tayangnya. Entah karena masih ada "Captain Marvel" dan "Dilan" atau memang filmnya yang kurang seru.

Sinopsis Film Triple Threat

Film  Triple Threat masalahnya berawal dari seorang putri konglomerat bernama Xian (Cilene Jade),yang bertekad untuk membasmi para kartel dan sindikat perdagangan manusia yang mengancam etnis keturunan Cina di Thailand.

Sebuah kamp penampungan manusia tiba-tiba diserang sekelompok geng pembunuh bayaran yang membunuh secara membabi buta.  Di sana ada Iko Uwais dan istrinya yang kemudian mati tertembak.


Diantara pasukan pembasmi tersebut terdapat 2 orang yakni Payu (Tony Jaa) dan Long Fei (Tiger Hu Chen),yang merupakan tentara bayaran dari Asia. Namun mereka berdua menyangka misi penyerangan tersebut adalah misi kemanusiaan untuk membebaskan para tawanan korban sindikat perdagangan manusia.

Misi tersebut sebenarnya untuk membebaskan "Collins" ( Scott  Atkins),seorang kepala komplotan geng kartel yang berbahaya tersebut. Mereka berdua (Payu dan Long Fei) dikhianati dan di lempar ke penjara bawah tanah bersama tawanan sipil lain,sebelum tempat itu diledakkan.

Iko Uwais yang berperan sebagai "Jaka" ini terlibat perkelahian dalam penyerbuan tadi,namun ia kalah dan pingsan. Sementara Payu dan Long Fei berhasil meloloskan diri sembari menyelamatkan tahanan bawah tanah,sebelum tempat itu meledak.

Salah paham,akhirnya Jaka mencari Payu dan Long Fei yang ternyata sedang berada di arena judi gulat. Jaka yang masih terluka dan marah akhirnya menantang Long Fei dan bertempur,namun ia kalah dan pingsan.

Merasa mengenali "Jaka",Payu dan Long Fei pun membawa Jaka pulang dan mengobatinya,lalu mereka menceritakan yang sebenarnya. Mereka akhirnya berteman,dan bertemu Xian yang sedang terancam keselamatannya oleh sindikat Collins. Mereka bertiga berusaha menyelamatkan Xian.

Review Film Triple Threat

Cerita Triple  Threat memang terlihat biasa saja.  Apalagi dengan sosok karakter "Jaka" ini,dia kehilangan istrinya lalu berniat membalas dendam. Di sepanjang film juga diperlihatkan flashback saat Jaka bersama istrinya,maupun saat menguburkan istrinya,dengan dialog-dialog standar. Klasik dan membosankan banget.

Belum lagi Jaka ini kalahan banget. Mungkin itu yang membuat sebagian penonton Indonesia kecewa. Padahal seharusnya maklum yah,namanya juga karakter film,terserah dong mau dibuat menangan atau kalahan. Dan Jaka ini sering banget ngomong Indonesia,entah penting apa tidak untuk dilakukan.

Namun adegan baku tembak plus silat di film "Triple Threat" cukup menegangkan dan seru. Dan sepanjang film ini saya jadi teringat dengan istilah "Teroris Supremasi Kulit Putih". Karena 3 orang Asia yakni Payu,Long Fei dan Jaka ini mati2an melawan teroris barat pimpinan bule Collins. Ya meski salah satu anggotanya berkulit hitam,yakni Devereoux yang diperankan Michael Jai White.


Yang membuat lebih kentara lagi,tentu saja ukuran tubuh dari dua kelompok yang bertikai ini. Beberapa kali Iko disebut "Litle Guy",membuat saya senyum-senyum,karena di Indonesia,Iko ini termasuk lumayan tinggi dan kekar ya.

Pokoknya yang mau niat nonton Triple Threat,nggak ada ruginya koq,meski ceritanya biasa aja. Adegan tembak-tembakan dan berantemnya masih enak dinikmati. Rating Pojok Seru untuk Triple Threat 6,5/10.



Subscribe to receive free email updates: